Pasien AIDS Berusia Lanjut Dapat Memiliki Respon Lambat Terhadap Terapi

Pasien AIDS berusia lanjut dengan jumlah CD4 rendah dapat memiliki respon lebih lambat untuk terapi antiretroviral (ART) daripada rekan-rekan mereka yang lebih muda, dan resiko kematian mereka 2,5 kali lipat lebih tinggi, yang ditunjukian oleh sebuah penelitian di Afrika Selatan.

Old man in bed being given a pill by doctor

Menurut laporan peneliti secara online pada 3 Agutus di The Lancet HIV, pada saat yang sama, jumlah yang besar dari pasien HIV berusia lanjut memulai terapi tersebut.

“Karena interaksi antara CD4 dan usia pada ART awal, dan juga jumlah CD4 yang rendah pada saat ART dimulai, memiliki implikasi jauh lebih buruk untuk pasien yang lebih tua dibanding yang lebih muda,” menurut studi Dr Morna Cornell, di University of Cape Town, kepada Reuters Health melalui email.

Berdasarkan temuan, Dr. Cornell menyarankan kepada para dokter untuk diingat bahwa orang dewasa dari segala usia mungkin berhubungan seks, sehingga bertanya kepada pasien mengenai aktifitas seksual mereka dan menawarkan tes HIV tidak perlu terlalu memandang usia. Pelajari cara untuk memulai dan mengelola ART pada pasien berusia lanjut, memulai dengan terapi pada pasien secepat mungkin setelah diagnosis, dan mempercepat pengobatan pada pasien yang berusia diatas 50 tahun dan memiliki jumlah CD4 kurang dari 50 per mikroliter.

“Semakin muda seorang pasien ketika memulai ART maka semakin rendah resiko kematiannya” menurut Dr Cornell.

Studi ini secara retrospektif diikuti 83.566 pasien selama tiga tahun, total 174.640 pasien selama 10 tahun dari tahun 2004 sampai 2013. Para peneliti memperkirakan rasio resiko menggunakan Cox’s proportional hazards.

Rata-rata, jumlah awal CD4 pada adalah serupa antara pasien yang lebih muda dan lebih tua dengan rata-rata 125 sel per mikroliter. Setelah satu tahun terapi, jumlah sel rata-rata telah meningkat menjadi 291. Tapi keuntungan terbesar berada pada pasien berusia muda yaitu 16-29 tahun, yang memiliki jumlah sel 324, dibandingkan dengan pasien yang 65 tahun atau lebih yang memiliki jumlah sel 240 .

Kesenjangan bertahan dalam tahun ketiga terapi, ketika pasien dengan usia muda memiliki jumlah sel 447 dan tertua memiliki jumlah sel 328.

Para pasien yang lebih tua bernasib buruk ketika jumlah CD4 mereka rendah. Di antara pasien dengan jumlah CD4 kurang dari 50, pasien yang berusia 50 atau lebih tua memiliki rasio bahaya kematian 2,52 dibandingkan dengan mereka yang berusia 16-39 tahun.

Tetapi di antara pasien dengan jumlah CD4 200 atau lebih, rasio bahaya kematian pasien dengan usia lebih tua menurun di 1,54.

Dr. Portia Mutevedzi, dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular, Sandringham, Johannesburg, yang ikut menulis sebuah komentar pada studi Dr. Cornell dalam jurnal yang sama , kepada Reuters Health melalui email mengatakan bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pola serupa mungkin ada dalam populasi Eropa dan AS, manfaat terbesar dari ART dalam mengurangi angka kematian direalisasikan ketika ART dimulai dari awal sebelum berkembangannya penyakit

Institusi Kesehatan Nasional AS, Badan Pembangunan Internasional AS, dan Epidemiologi Pemodelan dan Analisis di Afrika Selatan mendukung penelitian ini.

Jadi, mulailah terapi sedini mungkin untuk memaksimalkan manfaatnya. Semakin tua usia pasien maka respon terhadap terapi juga akan melambat, begitupula sebaliknya, semakin muda usia pasien maka respon terhadap terapi juga akan semakin cepat.

Sumber :

Tinggalkan komentar